Menu Utama

Thursday, November 4, 2021

Cahaya di Ujung Jalan

Perjalanan panjang ini menyadarkanku
akan kesendirianmu
Kesendirian yang kau ciptakan
Kegundahanmu yang kau pendam sendiri
Berada di antara hitam dan putih
Seperti menjadi dua pribadi yang amat berbeda
Ketika fitrahmu memanggil ke jalan yang benar,
seketika ada kekuatan yang tak bisa kau lawan
menarikmu teramat kuat ke jurang kehancuran
padahal kau dikelilingi banyak kasih sayang
yang jika saja kau mau lebih membuka diri
mereka akan memelukmu lebih erat agar tak jatuh tersungkur
Kau kubur dalam-dalam semua nista dan nestapa
Berkecamuk dengan pikiran-pikiranmu sendiri,
melarikan diri pada arah yang tak berbudi ...
Dan sekarang ...
saat kau berada pada titik terendah,
yang kurasakan adalah sesal
kenapa tak coba kuraih tanganmu saat itu,
kenapa aku tak berusaha lebih merasa,
mungkin karena akupun sedang berjuang
bergelut dengan kehidupanku sendiri.
Maafkan ...
karena tangan ini tak meraihmu,
meluputkanmu dalam doa-doaku.
Andai saja kusadari semua lebih awal,
mungkin tak seberat ini beban yang kau rasakan,
Pertaubatan yang menempuh jalan teramat terjal
Banyak luka dan air mata,
tak hanya dirimu,
tapi orang-orang terkasihmu
Bertahanlah
jangan melemah ...
sekuat dulu kau pendam semua di alam pikiran sendiri.
Percaya saja
Allah lebih menyukai hambaNya yang bertaubat,
daripada yang baik tapi tak pernah merasa salah
Tak lagi terlewati doa-doa untukmu,
hanya itu semampuku
Semoga kau lalui semua aral menerjang
Saling menguatkan dengan pelukan kasih sayang
Jangan merasa sendiri
Kami ada untukmu
Tak akan lagi membiarkanmu,
bergelimang dalam kelam
Cahaya ada di ujung jalan gelap ini
Dengan ijin Allah kita bersama akan menuju kesana
Percaya saja ....

Bumi Sindangjaya
4 November 2021



Related Post:

0 komentar:

Post a Comment