Menu Utama

Saturday, April 2, 2011

Gaun Pengantin

Mendengar cerita seorang selebritis yang mengeluarkan biaya ratusan juta rupiah malah hampir 1 milyar untuk tujuh buah gaun pengantin yang akan dipakainya. Subhanallah..wajar mungkin untuk seorang selebritis yang kondisi keuangannya ibarat bumi dan langit dengan kondisi Ibunda dulu sewaktu melangsungkan pernikahan. Semoga pernikahan selebritis tersebut menjadi pernikahan yang langgeng, sakinah dan penuh barokah sehingga perjalanan kehidupan rumah tangganya kelak akan menjadi panutan yang baik untuk masyarakat. Bukan gaun pengantin itu yang menjadi contoh tetapi keharmonisan dan keluhuran nilai hidup berumah tangganya yang akan mawaddah dan rahmah bagi masyarakat.
Teringat ketika Ibunda menikah 8 tahun yang lalu, keinginan kami sebagai calon pengantin hanya ingin melaksanakan akad nikah saja, makan-makan sederhana mengundang beberapa saudara dan tetangga..that's it...tapi ternyata kami kemudian sadar bahwa kami ini adalah bagian dari keluarga besar,  Ibunda dengan keluarga besar, begitu pula suami. Sanak saudara menganjurkan kami untuk melaksanakan resepsi, tidak perlu mewah tetapi cukup mengungkapkan kebahagiaan kami saja. Dengan dana yang teramat sangat terbatas, bismillah kami merencanakan sebuah resepsi pernikahan. Persiapan akad&resepsi pernikahan cukup menguras tenaga dan pikiran kami. Tapi kami berusaha tetap fokus kepada tujuan awal kami bahwa yang terpenting adalah akad nikah dan kehidupan setelahnya.


Akhirnya tanggal 9 Maret 2003 menjadi hari yang teramat membahagiakan bagi kami. Hakikat sebuah pernikahan telah kami laksanakan yaitu penyatuan dua cinta yang berniat menyempurnakan setengah agamanya dalam ikatan janji suci antara Allah SWT dan kedua hambaNYA disaksikan oleh orang-orang yang juga hadir dengan penuh keridhoan memberikan doa restunya bagi kami agar kami menjadi keluarga yang sakinah mawaddah warahmah...Subhanallah...indahnya pernikahan. Ya memang begitulah hakikat pernikahan, bagaimanapun bentuk resepsi pernikahannya, mewah, glamor atau sederhana, itu hanya tergantung pada kondisi yang menyelenggarakannya. Dalam benak kami sesaat setelah akad nikah diucapkan adalah inilah babak baru dalam hidup kami, saat kami berdiri di pelaminan dalam acara resepsi adalah bentuk bakti kami kepada orangtua kami dan rasa terima kasih kami kepada kerabat keluarga dan rekan-rekan yang membantu dan berkesempatan hadir menjadi saksi pernikahan kami.
Jadi teruntuk saudara-saudara Ibunda yang masih ragu melangkah ke jenjang pernikahan karena masalah biaya resepsi Ibunda berharap keraguan itu sirna, yang terpenting luruskanlah niat, awali dengan bismillah, InsyaAllah rejeki akan datang melalui jalan yang tidak kita duga. Kami tidak memiliki tabungan sepeser pun kita niat menikah itu diikrarkan, tetapi ternyata Allah tidak pernah menyalahi janjiNYA...

"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui."(QS An Nuur : 32)

Ketika niat telah diikrarkan, ditindaklanjuti dengan ikhtiar di jalan Allah maka Allah membukakan pintu rahmatNYA seluas-luasnya bagi niat baik hambaNYA.
Bagi saudara-saudaraku yang telah menikah, marilah kita jaga janji yang telah kita ikrarkan di hadapan Allah SWT sebagai bentuk ketakwaan kita kepadaNYA dan bukti cinta kita kepada sunah Rasulullah SAW. Menjaga dengan tidak ingkar, bersungguh-sungguh menjalankan kewajiban kita sebagai suami/istri karena dengan begitu kita menghargai hak pasangan kita.
Jadi yang terpenting adalah hidup setelah akad nikah diucapkan, bukan gaun pengantinnya, bukan undangannya, bukan souvenirnya, menjaga prestise tidak harus dengan bermewah-mewah dalam resepsi pernikahan tetapi jagalah harga diri kita dengan berupaya menjadikan kehidupan berumah tangga sebagai rumah tangga yang penuh kasih sayang, saling menghargai hak dan kewajiban pasangan kita, sehingga kasih sayang yang kita bina bersama pasangan dapat dirasakan pula oleh orang-orang di sekitar kita. Wallahu alam bishawwab....

Related Post:

0 komentar:

Post a Comment