Beliau berkata...umatku...umatku...umatku...
Subhanallah...betapa Rasulullah cinta kepada umatnya sehingga di akhir hidupnya ia begitu mengkhawatirkan umatnya, tapi mengapa kita yang mengaku umatnya sering lupa terhadap apa yang diwariskannya?bagaimana bisa kita tidak membalas cintanya yang begitu besar?
Al Quran...seberapa sering kita membacanya? seberapa jauh kita mengamalkannya?kadang-kadang kita masih memilah yang enak & mudah diamalkan ya dijalankan, sedang yang susah diamalkan kita bilang kita belum siap...padahal...orang yang menerima & mengamalkan Al-Quran setengah-setengah Allah kategorikan sebagai orang yang fasik...naudzubillah...astagfirullah..
As Sunnah...seberapa jauh kita memahaminya?sampai mana kita mengikutinya?ketika dikisahkan bagaimana rasul berkata, bersikap terhadap suatu perkara maka banyak diantara kita yang bilang..aaah itu kan rasul, rasul kan nabi, nabi itu beda sama kita yang manusia biasa...astagfirullah...padahal...apapun yang bersumber dari Rasulullah itulah sunnahnya, perkataannya, perbuatannya bahkan diamnya itulah tuntunan kita untuk hidup di dunia ini agar selamat dunia dan akhirat.
Wajar jika Rasulullah mengkhawatirkan umatnya, saat ini banyak yang jauh dari apa yang diwariskannya, termasuk Ibunda...ya Allah ampunilah dosa-dosaku, jangan jauhkan hambaMu ini dari syariahMu, berikanlah hambaMu ini kesempatan untuk lebih mendalami & mengamalkan sunnah kekasihMu, agar hamba bisa menjalani hidup ini sebagaimana Rasulullah mencontohkannya, masukkanlah hamba, anak cucu hamba ke dalam barisan umatnya yang mendapat syafaatnya....
“Aku ridha Allah sebagai Rabb dan Al-Islam sebagai dien (jalan hidup)
dan Muhammad sebagai Nabi”
0 komentar:
Post a Comment