Menu Utama

Thursday, February 7, 2013

Aku Gak Suka Ibu Pake BB



By Winda Qirana   

Kata-kata itu keluar dari mulut anakku yang justru mengalami keterlambatan berbicara. Ia baru bisa berbicara di usia 3 tahun. Saat ini usianya 5 tahun 9 bulan, dan sekarang justru ia selalu mengatakan yang dia rasakan dan yang ada di pikirannya tanpa pertimbangan apapun. Ia mengatakan dengan bahasanya sendiri. Dan kata-kata “Aku Gak Suka Ibu Pake BB” keluar setiap kali ia menginginkan sesuatu dan aku menundanya karena sedang tanggung membalas bbm seorang kawan. Awalnya kata-kata itu tak terlalu aku tanggapi serius karena kadang-kadang emang aku sedang asyik dengan kehidupan sosialku melalui bbm. Tetapi  begitu dia meminta aku untuk menyimpan bb dan kemudian mendengarkan permi ntaannya sejenak aku berpikir mungkin anakku memang merasa bb telah mencuri perhatian aku untuknya. Secara anakku yang kedua ini memang selalu menginginkan perhatian penuh dariku karena ketika ia berumur 11 bulan aku mengandung adiknya. Sehingga sampai saat ini dialah yang selalu berusaha merebut perhatian aku dengan segala tingkah laku dan perkataannya.
Virus ketidaksukaannya pada bb pun dia sebarkan pada kakak dan adiknya dengan membuat sebuah lagu yang mengejek aku dengan sebutan “Si Tukang BB-an”….OMG memang sudah sebegitu menyebalkannya bb buat anak-anakku. Kemudian aku bertanya pada anakku kenapa dia membenci bb, dengan segala kepolosan dan kesederhanaannya dia mengatakan “soalnya kalo ibu pake bb kalo aa (panggilan untuk anakku yang kedua) mau makan susah, hani (anakku yang ketiga) mau susu juga susah, ibu suka bilang tunggu..tunggu…bb-aaan teruuus”. Hehehe..jadi malu aku di skak mat sama anakku sendiri. Sejak saat itu aku berusaha untuk mengurangi intensitas aku untuk bbm-an. Dan ternyata gak semudah yang aku perkirakan, bbm-an memang udah jadi kebiasaan dan bagian hidup aku. Maka protes anak-anakku terus berlanjut setiap kali aku bbm-an.
Protes anakku menggiring aku untuk berpikir ulang seberapa penting bb buat aku. Bisnis melalui bb ternyata kurang berprospek buat aku, curhat ? ah sebenarnya aq punya tempat curhat yang paling bener deh yaitu ibuku karena aku tinggal bersamanya, dan beliau adalah pendengarku paling setia, dan hei suamiku pun tempat curhat yang luar biasa, dia bisa menanggapi semua masalah dengan santai…terlalu santai malah..gapapalah cucok buat aku yang suka terlalu serius…hihi. Apalagi ya? hmm update berita-berita terkini? Hehe jujur nih sejak pakai bb aku justru jarang liat berita di tv ato baca-baca situs berita di internet. Browsing di bb malah bikin bête sih lemoot. Kayaknya gak akan jadi disaster deh kalo aku berhenti pakai bb. Apalagi kalau ingat sebelum pakai bb perhatian aku sama anak-anak full banget deh, kalau mereka sedang bercerita aku pasti melihat mata mereka dan ekspresi wajah mereka yang lucu-lucu…ya Allaaah..I miss that moment. Sejak pakai bb setiap kali mereka cerita, aq cuma mengandalkan satu panca inderaku yaitu telinga, sedangkan mataku di layar bb..hadeh paraaah. Tapi sempat terlintas juga pemikiran kalau aku ketinggalan berita tentang acara atau moment yang direncanakan teman-teman atau saudara-saudaraku gimana yaa??hehehe…cari-cari alasan aja nih kayaknya biar bisa tetep pakai bb…aah sebelum punya bb aja aku gak pernah ketinggalan berita itu. Banyak sahabat atau saudaraku yang setia sms aku atau ngirim inbox d FB aku. So akhirnya sampailah aku pada keputusan Stop BBM…hehehe…say goodbye sama bb aku, good bye my 300052B1…you give me so much things to learn…hahaha lebay…
Banyak jutaan ibu-ibu muda yang pakai bb buat bisnis atau sekedar buat media sosial mereka tetapi berhasil membagi waktunya sebaik mungkin tanpa membuat anaknya merasa tercuri perhatiannya gara-gara bbm, salutlah buat mereka…tapi sayangnya aku bukan salah satunya, bb dan bbm sudah begitu menyita perhatian aku sampai anak-anakku cemburu. Maka ketika bbm telah mengurangi waktu berkualitas aku bersama anak-anakku, dan ketika bb lebih banyak aku sentuh daripada Kalamullah, juga ketika aku lebih mementingkan update status daripada mengadu kepada Sang Maha Mendengar untuk mengeluhkan perasaan dan permasalahan hidupku…maka saat inilah aku memutuskan stop being a user of blackberry. Mungkin ada jalan lain yang lebih baik untuk aku bisa bersosialiasi  dan berinteraksi dengan teman-teman juga saudara-saudaraku tetapi tidak mengurangi jatah perhatianku buat anak-anakku, tidak mengurangi waktu aku untuk berdiskusi dengan suami dan ibuku, dan yang paling utama tidak mengikis waktuku untuk berdekatan dengan Allah. Wallahu a’lam bishawwab.
Thanks to my fabulous miracles…anak-anakku tukang protes sejatiku…love you all so much…












Related Post:

2 komentar:

Obat Herbal said...

postingan tentang aku gak suka pakai BB... Sangat menarik untuk dibaca, Saya suka mengunjungi blog ini.

IbuNdashare said...

thanks yaa

Post a Comment