Menu Utama

Thursday, July 17, 2014

Dosa-dosa Pilpres 2014

Astagfirullahal adziim...
Sudah semestinya kita semua muslim Indonesia beristigfar menjalani proses pilpres kali ini. Sebulan sebelum tanggal 9 Juli suasana yang memanas antara 2 kubu, ghibah, fitnah menjadi rutinitas baru dan aib-aib mulai terbuka, karena kanal-kanal berita, media massa setiap hari menyajikan berita yang mulai tidak jelas yang mana fakta yang mana fitnah,tapi kita begitu mudahnya menjadi mesin-mesin ghibah dan fitnah dengan share di wall kita...astagfirullahal adziim...padahal Allah telah mengingatkan kita dalam firmanNya
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebagian kamu menggunjing sebagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang." (Qs. Al-Hujuraat: 12)
Sebagian prasangka (zhon) itu adalah su'uzhon (prasangka buruk). Dan apa yang kita baca,kita dengar dan kita lihat sekarang ini adalah su'uzhon,karena semua tidak kita dengar dengan telinga kita sendiri,tidak kita lihat dengan mata kita sendiri dari pihak yang disangkakan. Semua adalah "katanya", "menurut ini-itu", semua hasil searching pula di google. Maka malapetaka berikutnya terjadilah perang opini, saling mencaci di kolom komentar...ya Allah...mereka itu adalah saudara kita,sahabat kita,kakak kita,adik kita....begitu mudahnya kita terpecah belah hanya karena prasangka-prasangka. Maka saat itulah su'uzhon telah mencapai taraf berikutnya yaitu hasad (dengki). Astagfirullaahaladziim...
Bahaya prasangka ini begitu hebat sehingga  Rasulullah pun mengingatkan kita kembali dalam sabdanya :
"Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk ucapan yg paling dusta, & janganlah kalian saling mendiamkan, saling mencari kejelekan, saling menipu dalam jual beli, saling mendengki, saling memusuhi & janganlah saling membelakangi, & jadilah kalian semua hamba-hamba Allah yg bersaudara. " [HR. Bukhari]
Saya sempat berpikir semoga kondisi memanas ini akan berakhir setelah tanggal 9 Juli,ternyata tidak. Suasana semakin panas dengan adanya beda perhitungan quick count. Semua pihak merasa benar,semua pihak merasa lebih baik, dan semua merasa berhak untuk mendahului takdir Allah. Padahal kebenaran semata-mata milik Allah, Allah lah Maha Pengatur semua urusan. Jika kita sepenuhnya percaya kepada Allah maka tidak perlu merasa khawatir karena keputusan Allah adalah yang terbaik bagi bangsa ini. Tetapi yang terjadi adalah kita kembali menjadi mesin-mesin prasangka buruk, dan ditambah pula menjadi mesin yang mendahului kekuasaan Allah. Astagfirullaah...
Jika ada kecurangan seperti yang ditakutkan bukankah setiap tindakan akan kembali kepada kita pelakunya? Setiap keburukan akan kembali menjadi keburukan bagi pelakunya. Biarkan Allah menepati janjiNya.

 وَمَنۡ يَّعۡمَلۡ مِثۡقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ

"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." 

Siapapun yang Allah kehendaki menjadi  pemimpin negeri, saya hanya berharap ia bisa menjadikan negeri ini aman, damai dan tentram..dimana setiap warga negaranya bisa melakukan segala aktifitasnya dengan baik. Ya siapapun pemimpinnya kita tetap harus menjalankan kewajiban kita sebagaimana mestinya, seorang mahasiswa/pelajar tetap harus menuntut ilmu meraih cita-citanya, seorang kepala keluarga tetap harus bekerja keras demi keluarganya, seorang ibu rumah tangga seperti saya tetap harus menjaga dan mengurus keluarganya. Karena setiap orang akan diminta pertanggungjawabannya kelak di hadapanNya. Besok 22 Juli 2014 kita semua akan memiliki pemimpin baru negeri ini. Semua doa telah kita panjatkan. Kita semua berdoa memohon seorang pemimpin yang terbaik,jika kemudian ada keburukan atau kekurangan dari pilihan rakyat ini semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari setiap kejadian. Tulisan ini hanya untuk mengingatkan diri saya sendiri yang sudah terlanjur mengikuti bisikan syaithan untuk menjadi bagian dari dosa-dosa pilpres yang sudah disistematiskan oleh pihak-pihak yang menginginkan keburukan bagi bangsa ini. Semoga Allah mengampuni dosa-dosa saya,dosa-dosa saudara-saudara saya yang mungkin merasakan hal sama. Saya hanya berharap dengan pemimpin yang baru saya bisa tetap bertolabul 'ilmi dengan tenang, bisa mengurus keluarga saya sebaik-baiknya, bisa tetap mendidik anak-anak saya untuk menjadi generasi yang kuat menghadapi segala ancaman keimanan mereka karena mungkin kelak perang media, ghazwul fiqri di masa yang akan datang akan lebih hebat dari sekarang. Harapan saya terakhir sebelum pengumuman pemenang pemilu sekarang, saya, keluarga saya bisa menjadi bagian umat Rasulullah SAW yang memasuki telaganya di syurgaNya., sebagaimana telah diisyaratkan dalam sabdanya : Suatu ketika Rasulullah berpesan kepada Ka'ab bin Ujrah : "Semoga Allah melindungimu dari kepimpinan orang yang jahat. Ka'ab bertanya : Apakah kepemimpinan orang yang jahat itu Rasulullah? Nabi bersabda : yaitu para pemimpin yang ada sesudahku yang tidak mengikuti petunjukku dan tidak bersunnah dengan sunnahku. Maka barangsiapa yang membenarkan atas dustanya,dan membantu kezhalimannya,mereka itu bukanlah umatku dan akupun tidak bersama mereka;mereka tidak akan mendatangi telagaku. Dan barangsiapa yang tidak membenarkan dustanya dan tidak membantu kezhalimannya,maka mereka itu termasuk umatku dan aku bersama mereka,mereka mendatangi telagaku (HR. Ahmad)

Related Post:

0 komentar:

Post a Comment